Sejarah
dan pendidikan adalah dua hal penting yang menentukan maju dan mundurnya sebuah
peradaban,karena dengan sejarah kita dapat belajar dari masa lalu untuk
memperbaiki masa depan,sedangkan dengan pendidikan kita dapat mengupgrade
tingkat SDM manusia.
Oleh
karena itu,mempelajari sejarah pendidikan adalah hal yang sangat penting,karena
kita dapat menilai seberapa kemajuan pendidikan peradaban kita.
Sebelum
kita belajar banyak tentang sejarah pendidikan islam di indonesia,ada baiknya
kita ketahui dulu Pengertian sejarah, sejarah pendidikan Islam,obyek,materi dan
tujuan mempelajarinya,agar memudahkan dalam mempelajari sejarah pendidikan
islam di indonesia.
Manfaat sejarah :
1. Melatih cara berpikir kritis
2. Menumbuhkan rasa kebanggaan
3. Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap benda-benda warisan budaya
1. Melatih cara berpikir kritis
2. Menumbuhkan rasa kebanggaan
3. Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap benda-benda warisan budaya
Menurut C.P. Hills, fungsi
pengajaran sejarah bagi peserta didik adalah :
1. Memuaskan rasa ingin tahu tentang orang lain, para pahlawan dan membangkitkan kekaguman tentang kehidupan manusia di masa lampau
2. Mewariskan kebudayaan manusia di masa lampau
3. Membantu mengembangkan rasa cinta tanah air di kalangan siswa.
1. Memuaskan rasa ingin tahu tentang orang lain, para pahlawan dan membangkitkan kekaguman tentang kehidupan manusia di masa lampau
2. Mewariskan kebudayaan manusia di masa lampau
3. Membantu mengembangkan rasa cinta tanah air di kalangan siswa.
Fungsi sejarah secara umu dan
khusus :
1. Fungsi Umum
–> sejarah sebagai sumber pengetahuan untuk mengetahui masa lampau yaitu peristiwa-peristiwa penting dengan berbagai permasalahannya.
–> sejarah sebagai sumber pengetahuan untuk mengetahui masa lampau yaitu peristiwa-peristiwa penting dengan berbagai permasalahannya.
2. Fungsi Khusus
a. Fungsi intrinsik/hakiki : media untuk masa lampau sebagai ilmu
b. Fungsi ekstrinsik/fungsi diluar dirinya : sebagai fungsi edukatif yang mencakup pendidikan, nalar, moral, kebijakan, politik, perubahan, masa depan, dan ilmu bantu.
a. Fungsi intrinsik/hakiki : media untuk masa lampau sebagai ilmu
b. Fungsi ekstrinsik/fungsi diluar dirinya : sebagai fungsi edukatif yang mencakup pendidikan, nalar, moral, kebijakan, politik, perubahan, masa depan, dan ilmu bantu.
Melalui pengajaran sejarah
tersebut sejarah dapat berfungsi dalam mengembangkan kepribadian peserta didik
(Kartodirdjo, 1982), teruama dalam hal :
1. Membangkitkan perhatian serta minat kepada sejarah masyarakatnya ebagai satu kesatuan komunitas.
2. Mendapat inspirasi dan cerita sejarah untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik.
3. Memupuk kebiasaan berpikir secara konstektual
4. Tidak mudah terjebak oleh opini.
5. Menghormati dan memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan.
1. Membangkitkan perhatian serta minat kepada sejarah masyarakatnya ebagai satu kesatuan komunitas.
2. Mendapat inspirasi dan cerita sejarah untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik.
3. Memupuk kebiasaan berpikir secara konstektual
4. Tidak mudah terjebak oleh opini.
5. Menghormati dan memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan.
A. Kegunaan sejarah
1. Menurut March Bloch, sejarah
berguna untuk hal-hal berikut :
a. Menentukan kebijaksanaan pada masa depan
b. Mengambangkan sikap anak agar cinta tanah air
c. Dengan cara yang unik, dapat mengetahui cita-cita dan perilaku tokoh
a. Menentukan kebijaksanaan pada masa depan
b. Mengambangkan sikap anak agar cinta tanah air
c. Dengan cara yang unik, dapat mengetahui cita-cita dan perilaku tokoh
2. Menurut Nugroho Notosusanto,
sejarah berguna untuk:
a. Edukatif (pendidikan)
b. Instruktif (pengajaran)
c. Inspirasi (ilham)
d. Rekreasi (keseragaman)
a. Edukatif (pendidikan)
b. Instruktif (pengajaran)
c. Inspirasi (ilham)
d. Rekreasi (keseragaman)
3. Menurut Prof. Dr. Kuntowijoyo,
sejarah memiliki kegunaan :
a. Guna sejarah secara instrinsik :
- sejarah sebagai ilmu
- sejarah sebagai cara untuk mengetahui masa lampau
- sejarah sebagai profesi
b. Guna sejarah sebagai ekstrinsik:
sejarah dapat digunakan sebagai pendidikan dalam segi-segi berikut :
1) moral
2) penalaran
3 politik
4 kebijakan
5. Perubahan
6 masa depan
7. Keindahan
8 ilmu bantu
a. Guna sejarah secara instrinsik :
- sejarah sebagai ilmu
- sejarah sebagai cara untuk mengetahui masa lampau
- sejarah sebagai profesi
b. Guna sejarah sebagai ekstrinsik:
sejarah dapat digunakan sebagai pendidikan dalam segi-segi berikut :
1) moral
2) penalaran
3 politik
4 kebijakan
5. Perubahan
6 masa depan
7. Keindahan
8 ilmu bantu
guna sejarah :
1. Sebagai pelajaran
2. Inspirasi
1. Sebagai pelajaran
2. Inspirasi
arti penting sejarah dalam
kehidupan masyarakat :
1. Memberikan kesadaran waktu
2. Memperkokoh rasa kebangsaan
3. Memberikan pelajaran yang baik
4. Memberikan ketegasan identitas nasional dan kepribadian suatu bangsa
5. Sumber inspirasi
6. Sarana rekreatif
1. Memberikan kesadaran waktu
2. Memperkokoh rasa kebangsaan
3. Memberikan pelajaran yang baik
4. Memberikan ketegasan identitas nasional dan kepribadian suatu bangsa
5. Sumber inspirasi
6. Sarana rekreatif
Kata
sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang artinya pohon. Menurut
bahasa Arab, sejarah sama artinya dengan sebuah pohon yang terus berkembang
dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih kompleks atau ke tingkat yang
lebih maju dan maka dari itu sejarah di umpamakan menyerupai perkembangan
sebuah pohon yang terus berkembang dari akar sampai ranting yang paling kecil
yang kemudian bisa diartikan silsilah. Syajarah dalam arti silsilah berkaitan
dengan babad, tarikh, mitos dan legenda. Dalam bahasa Inggris kata sejarah
(history) berarti masa lampau umat manusia, dalam bahasa Jerman kata sejarah
(geschichte) berarti sesuatu yang telah terjadi, sedangkan dalam bahasa Latin
dan Yunani kata sejarah (histor atau istor) berarti orang pandai. Sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, pengertian sejarah pun mengalami
perkembangan.
A.
SEJARAH DALAM ARTI NEGATIF
1. Sejarah itu bukan mitos
Meskipun sama-sama menceritakan masa lalu, sejarah berbeda dengan mitos. Mitos menceritakan masa lalu dengan waktu yang tidak jelas dan kejadiannya tidak masuk akal di masa sekarang contohnya dari jawa ada mitos tentang Raja dewatasangkar pemakan manusia yang dikalahkan oleh Ajisaka, sedangkan dalam sejarah semua peristiwa secara tepat diceritaka waktu dan tempat terjadinya.
2. Sejarah bukan filsafat
Sejarah mempelajari sesuatu yang konkret, sedangkan filsafat itu abstrak dan spekulatif, dalam arti hanya berkaitan dengan pikiran umum.
3. Sejarah bukan ilmu alam
Sejarah menuliskan sesuatu yang khas atau unik, sedangkan ilmu alam menuliskan sesuatu yang umum.
4. Sejarah itu bukan sastra
Perbedaan sejarah dengan sastra ada 4 hal yaitu cara kerja, kebenaran, hasil keseluruhan, dan kesimpulan.
B. SEJARAH DALAM ARTI POSITIF
1. Sejarah adalah ilmu tentang manusia
Karena yang dipelajari adalah manusia dalam sebuah peristiwa bukan cerita masa lalu manusia secara keseluruhan.
2. Sejarah adalah ilmu tentang waktu
Sejarah membicarakan masyarakat dari segi waktu, jadi sejarah adalah ilmu tentang waktu yang mencangkup empat hal yaitu
1. Sejarah itu bukan mitos
Meskipun sama-sama menceritakan masa lalu, sejarah berbeda dengan mitos. Mitos menceritakan masa lalu dengan waktu yang tidak jelas dan kejadiannya tidak masuk akal di masa sekarang contohnya dari jawa ada mitos tentang Raja dewatasangkar pemakan manusia yang dikalahkan oleh Ajisaka, sedangkan dalam sejarah semua peristiwa secara tepat diceritaka waktu dan tempat terjadinya.
2. Sejarah bukan filsafat
Sejarah mempelajari sesuatu yang konkret, sedangkan filsafat itu abstrak dan spekulatif, dalam arti hanya berkaitan dengan pikiran umum.
3. Sejarah bukan ilmu alam
Sejarah menuliskan sesuatu yang khas atau unik, sedangkan ilmu alam menuliskan sesuatu yang umum.
4. Sejarah itu bukan sastra
Perbedaan sejarah dengan sastra ada 4 hal yaitu cara kerja, kebenaran, hasil keseluruhan, dan kesimpulan.
B. SEJARAH DALAM ARTI POSITIF
1. Sejarah adalah ilmu tentang manusia
Karena yang dipelajari adalah manusia dalam sebuah peristiwa bukan cerita masa lalu manusia secara keseluruhan.
2. Sejarah adalah ilmu tentang waktu
Sejarah membicarakan masyarakat dari segi waktu, jadi sejarah adalah ilmu tentang waktu yang mencangkup empat hal yaitu
- Perkembangan, terjadi bila masyarakat secara terus menuerus bergerak dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang kompleks.
- Kesinambungan, terjadi bila seuatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama.
- Pengulangan, terjadi bila seuatu peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau terjadi lagi di masa sekarang.
- Perubahan, terjadi bila masyarakat mengalami pergerakan dan perkembanganyang besar dalam waktu yang singkat yang disebabkan oleh pengaruh dari luar.
3. Sejarah ialah ilmu tentang sesuatu yang mempunyai makna sosial
Dalam sejarah yang dipelajari bukan hanya akativitas manusia saja, melainkan aktifitas manusia yang mempunyai makna sosial.
4. Sejarah ialah ilmu tentang sesuatu yang terperinci dan tertentu
Sejarah adalah sejarah tertentu. Sejarah harus menulis peristiwa, tempat, dan waktu yang hanya sekali terjadi. Sedangkan sejarah harus terperinci artinya sejarah harus menyajikan yang kecil-kecil, tidak terbatas pada hal-hal yang besar.
C. Pengertian Sejarah Berdasarkan Bentuk dan Sifatnya
1. Sejarah sebagai peristiwa
Peristiwa merupakan aktivitas manusia yang hanya sekali terjadi dan hilang bersama dengan lewatnya waktu, yang kemudian dilanjutkan dengan aktivitas lain. Sejarah sebagai peristiwa adalah peristiwa masa lampau, dalam arti peristiwa sebagaimana terjadi.
2. Sejarah sebagai kisah
Sejarah sebagai kisah adalah peristiwa yang sudah terjadi diungkap kembali melalui tulisan maupun lisan. Peristiwa sejarah yang dimaksud terutama peristiwa-peristiwa penting yang menyangkut kehidupan manusia secara umum.
3. Sejarah sebagai ilmu
Sejarah sebagai ilmu dikarenakan sejarah sebagai pengetahuan. Ilmu pengetahuan sejarah seperti halnya ilmu pengetahuan lainnya mulai berkembang pada abad ke-19. Pengetahuan ini meliputi kondisi-kondisi masa manusia yang hidup pada suatu jenjang sosial tertentu.
Ciri-ciri sejarah sebagai ilmu adalah
- Sejarah itu mempunyai obyek, yaitu aktivitas dan peristiwa di masa lampau.
- Sejarah itu mempunyai teori, yaitu memberi penjelasan tentang kapan sesuatu itu terjadi.
- Sejarah itu mempunyai metode, yaitu bahwa suatu pernyataan dari peneliti itu harus didukung oleh bukti-bukti sejarah. Proses rekonstruksi sejarah mulai dari heuristic (mencari sumber sejarah), kritik sumber, interpretasi data sampai dengan penulisan hasil penelitian (historiografi), harus berdasarkan metode. Dengan metode itu rekonstruksi sejarah akan menghasilkan tulisan sejarah ilmiah dan penulisan sejarah tanpa dilandasi oleh metode sejarah hanya akan menghasilkan tulisan populer yang uraiannya bersifat deskriptif naratif dan tidak menunjukkan ciri-ciri karya ilmiah sejarah.
- Sejarah bersifat sistematis, yaitu sejarah sebagai kisah ditulis secara sistematis. Hubungan antar bab dengan hubungan antar sub bab pada setiap bab disusun secara kronologis, sehingga uraian secara keseluruhan bersifat diakronis (memanjang menurut alur waktu). Uraian sistematis akan menunjukkan hubungan antara stu fakta dengan fakta lain yang bersifat kasalitas (hubungan sebab akibat) karena sejarah merupakan proses.
4. Sejarah sebagai seni
Sejarah sebagai seni merupakan sejarah tentang pengetahuan rasa. Sejarah memerlukan pemahaman dan pendalaman. Sejarah tidak saja mempelajari segala sesuatu gerakan dan perubahan yang tampak di permukaan tetapi juga mempelajari motivasi yang mendorong terjadinya perubahan.
Adapun ciri-ciri sejarah sebagai seni antara lain:
- Sejarah menentukan intuisi, yaitu pemahaman langsung dan instingtif selama masa penelitian berlangsung.
- Sejarah memerlukan imajinasi, yaitu untuk membayangkan apa yang sebelum, sekarang dan sesudah kejadian sebuah peristiwa.
- Sejarah memerlukan emosi, yaitu untuk membuat orang yang membaca tulisan sejarah seolah-olah hadir menyaksikan sendiri peristiwa itu.
- Sejarah memerlukan gaya bahasa.
D. FUNGSI INTRINSIK SEJARAH
1. Sejarah sebagai ilmu
Sejarah sebagai ilmu artinya siapa saja dapat mengaku sebagai sejarawan secara sah asal hasilnya dapat dipertanggungjawabkan sebagai ilmu.
2. Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau
Terhadap sejarah setelah orang mengetahui masa lampaunya pasti akan melestarikan atau menolaknya.
3. Sejarah sebagai pernyataan pendapat
Banyak penulis sejarah yang menggunakan ilmunya untuk menyatakan pendapat.
4. Sejarah sebagi profesi
Tidak semua lulusan sejarah dapat tertampung dalam profesi kesejarahannya dan malah tidak sedikit yang menjadi guru di luar ilmunya.
E. FUNGSI EKSTRINSIK SEJARAH
Fungsi sejarah yang penting untuk dipahami adalah fungsi edukatif yang mencakup:
1. Sejarah sebagi pendidikan moral
Jika pendidikan moral harus berbicara tentang benar dan salah maka sejarah harus berbicara dengan fakta. Fakta sangat penting dalam sejarah tanpa fakta tidak boleh bersuara.
2. Sejarah sebagai pendidikan penalaran
Mempelajari sejarah secara kritis atau menulis sejarah secara ilmiah akan mendorong meningkatkan daya nalar orang yang bersangkutan.
3. Sejarah sebagai pendidika politik
Sejarah mengandung pendidikan politik karena peristiwa tertentu menyangkut tindakan politik atau kegiatan bersifat politik.
4. Sejarah sebagai pendidikan kebijakan
Kebijakan di masa lampau sangat mungkin dapat dijadikan bahan acuan dalam menghadapi kehidupan di masa kini.
5. Sejarah sebagai pendidikan perubahan
Sejarah adalah proses yang menyangkut perubahan. Pada dasarnya kehidupan manusia terus berubah, walaupun kadar perubahan dari waktu ke waktu tidak sama. Perubahan itu karena disengaja atau tidak disengaja. Sejarah bisa relevan dengan perubaan asalkan tidak mempelajari waktu yang terlalu jauh.
6. Sejarah sebagai pendidikan keindahan
Pengalaman estetik akan datang melalui mata waktu kita antara lain datang ke monumen, candi, istana dan membaca. Kita hanya diminta untuk membuka hati dan perasaan.
7. Sejarah sebagai alat bantu
Sejarah sebagai pengetahuan dan ilmu dapat membantu menjelaskan permasalahan yang dikaji oleh ilmu-ilmu lain seperti antropologi, sosiologi, ekonomi, politik, hukum, dan lain-lain.
8. Sejarah sebagai latar belakang
Tanpa mengetahui sejarah latar belakang maka seseorang tidak akan menjadi terampil.
9. Sejarah
sebagai bukti
Sejarah selalu dipakai untuk membenarkan perbuatan.
F. KEGUNAAN SEJARAH
Sejarah mempunyai beberapa kegunaan atau manfaat antara lain:
1. Kegunaan Edukatif
Banyak manusia yang belajar dari sejarah. Belajar dari pengalaman yang pernah dilakukan. Pengalaman tidak hanya terbatas pada pengalaman yang dialaminya sendiri, melainkan juga dari generasi sebelumnya. Dengan belajar sejarah seseorang akan senantiasa berdialog anatara masa kini dan masa lampau sehingga bisa memperoleh nilai-nilai penting yang berguna bagi kehidupannya. Nilai-nilai itu dapat berupa ide-ide maupun konsep kreatif sebagai sumber motivasi bagi pemecahan masalah kini dan selanjutnya untuk merealisasikan harapan masa yang akan datang.
Sejarah selalu dipakai untuk membenarkan perbuatan.
F. KEGUNAAN SEJARAH
Sejarah mempunyai beberapa kegunaan atau manfaat antara lain:
1. Kegunaan Edukatif
Banyak manusia yang belajar dari sejarah. Belajar dari pengalaman yang pernah dilakukan. Pengalaman tidak hanya terbatas pada pengalaman yang dialaminya sendiri, melainkan juga dari generasi sebelumnya. Dengan belajar sejarah seseorang akan senantiasa berdialog anatara masa kini dan masa lampau sehingga bisa memperoleh nilai-nilai penting yang berguna bagi kehidupannya. Nilai-nilai itu dapat berupa ide-ide maupun konsep kreatif sebagai sumber motivasi bagi pemecahan masalah kini dan selanjutnya untuk merealisasikan harapan masa yang akan datang.
2. Kegunaan Inspiratif
Berbagai kisah sejarah dapat memberikan inspirasi pada para pembaca dan pendengarnya. Belajar sejarah disamping akan diperoleh ide-ide atau konsep-konsep baru kreatif yang berguna bagi pemecahan masalah masa kini, juga penting untuk memperoleh inspirasi dan semangat bagi mewujudkan identitas sebagai suatu bangsa, semangat nasionalisme maupun dalam upaya mnumbuhkan harga diri bangsa.
3. Kegunaan Rekreatif
Sejarah sebagai kisah dapat memberi suatu hiburan yang segar. Melalui penulisan sejarah yang menarik pembaca dapat terhibur. Membaca menjadi media hiburan yang rekreatif.
4. Kegunaan Instruktif
Kegunaan instruktif sejarah berkaitan dengan fungsi sejarah dalam menunjang bidang-bidang teknologi, dalam artian bahwa studi tahu hasil penelitian sejarah yang menyangkut penemuan-penemuan teknik sepanjang sejarah kehidupan manusia, dimana sejarah masing-masing penemuan tersebut diperlukan bagi usaha menjelaskan prinsip-prinsip kerja teknik-teknik tertentu dalam masa setelahnya.
Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli
Pengertian
Kurikulum Menurut Para Ahli -
Secara Etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu carier
yang artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah
kurikulum berasal dari dunia olah raga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang
mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis
start sampai garis finish.
Dalam
bahasa Arab, kata kurikulum biasa diungkapkan dengan manhaj yang berarti jalan
yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupan. Sedangkan kurikulum
pendidikan(manhaj al-dirasah) dalam qamus Tarbiyah adalah seperangkat
perencanaan dan media yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam mewujudkan
tujuan-tujuan pendidikan.
Setelah
kami memaparkan pengertian
kurikulum secara etimologi. Maka saya
menerangkan secara terminologi atau biasa disebut dengan pengertian secara
istilah. Pengertian Kurikulum menurut para ahli inilah pengertian kurikulum
secara Terminologi. Sebenarnya sangat banyak sekali para ahli pendidikan yang
mendifinisikan tentang kurikulum. Namun kami hanya memaparka
n beberapa saja, diantaranya adalah sebagai berikut :
n beberapa saja, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Kurikulum adalah Rancangan Pengajaran atau sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan suatu program untuk memperoleh ijazah. (Crow and Crow)
- Kurikulum adalah kelompok pengajaran yang sistematik atau urutan subjek yang dipersyaratkan untuk lulus atau sertifikasi dalam pelajaran mayor, misalnya kurikulum pelajaran sosial, kurikulum pendidikan fisika (Carter V. Good dalam Oliva, 191:6)
- Kurikulum adalah seluruh pengalaman siswa di bawah bimbingan guru ( Hollis L. Caswell and Doak S. Campbell dalam Oliva, 1991:6)
- Kurikulum adalah sebagai sebuah perencanaan untuk memperbaiki seperangkat pembelajaran untuk seseorang agar menjadi terdidik (J. Galen Saylor, William M. Alexander, and arthur J. Lewis dalam Oliva 1991:6)
- Kurikulum pada umumnya berisi pernyataan tujuan dan tujuan khusus, menunjukkan seleksi dan organisasi konten, mengimplikasikan dan meanifestasikan pola belajar mengajar tertentu, karena tujuan menuntut mereka atau karena organisasi konten mempersyaratkannya. Pada akhirnya, termasuk di dalamnya program evaluasi outcome (Hilda Taba dalam Oliva, 1991:6)
- Kurikulum sekolah adalah konten dan proses formal maupun non formal di mana pebelajar memperoleh pengetahuan dan pemahaman, perkembangan skil, perubahan tingkah laku, apresiasi, dan nilai-nilai di bawah bantuan sekolah (Ronald C. Doll dalam Oliva, 1991:7)
- Kurikulum adalah rekonstruksi dari pengetahuan dan pengalaman secara sistematik yang dikembangkan sekolah (atau perguruan tinggi), agar dapat pebelajar meningkatkan pengetahuan dan pengalamannnya (Danniel Tanner and Laurel N. Tanner dalam Oliva, 1991:7)
- Kurikulum dalam program pendidikan dibagi menjadi empat elemen yaitu program belajar, program pengalaman, program pelayanan, dan kurikulum tersembunyi (Abert I. Oliver dalam Oliva, 1991:7).
- Kurikulum mengandung konten (suject matter), pernyataan tujuan (terminal objective), urutan konten, pre-asesmen dari entri skil yang dipersyaratkan pada siswa ketika mulai belajar konten (Roert M. Gagne dalam Oliva, 1991:7).
- Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan kebudayaan, sosial, olahraga, dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi murid-murid di dalam dan di luar sekolah dengan maksud menolongnya untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan. (Dr. Addamardasyi dan Dr. Munir Kamil)
- Dari definisi di atas dapat saya simpulkan bahwa kurikulum itu mempunyai empat unsur utama, yaitu:
Tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan itu. Dengan lebih tegas lagi orang yang bagaimana ingin kita bentuk melalui kurikulum.
- Pengetahuan (knowledge), informasi-informasi, data-data, aktivitas-aktivitas dan pengalaman-pengalaman sehinggat terbentuk kurikulum tersebut. Bagian inilah yang biasa disebut mata pelajaran. Bagian ini pulalah yang dimasukkn dalam silabus.
- Metoda dan cara-cara mengajar yang dipakai oleh guru-guru untuk mengajar dan mendorong murid-murid belajar dan membawa mereka ke arah yang dikehendaki oleh kurikulum.
- Metode dan cara penilain yang dipergunakan dalam mengukur dan menilai kurikulum dan hasil proses pendidikan yang direncanakan dalam kurikulum seperti ulangan dan ujian-ujian yang ada di sekolah.
0 Komentar