Penyebab Perang Dunia II
Secara luas, penyebab Perang Dunia II dibedakan menjadi 2, yaitu Penyebab Umum dan Penyebab Khusus
Senyebab Umum
Penyebab umum terjadinya Perang Dunia II antara lain:- Kegagalan Liga Bangsa-bangsa (LBB) dalam menciptakan perdamaian dunia. LBB bukan lagi alat untuk mencapai tujuan, tetapi menjadi alat politik negara-negara besar untuk mencari keuntungan. LBB tidak dapat berbuat apa-apa ketika negara-negara besar berbuat semaunya, misalnya pada tahun 1935 Italia melakukan serangan terhadap Etiopia dan Jepang melakukan serangan terhadap Manchuria pada tahun 1937.
- Negara-negara maju saling berlomba memperkuat militer dan persenjataan. Dengan kegagalan LBB tersebut, dunia Barat terutama Jerman dan Italia mencurigai komunisme Rusia tetapi kemudian Rusia mencurigai fasisme Italia dan nasionalis-sosialis Jerman. Oleh karena saling mencurigai akhirnya negara-negara tersebut memperkuat militer dan persenjataannya.
- Adanya politik aliansi (mencari kawan persekutuan). Kekhawatiran akan adanya perang besar, maka negara-negara mencari kawan dan muncullah dua blok besar yakni:
- Blok Fasis, terdiri atas Jerman, Italia, dan Jepang.
- Blok Sekutu, terdiri atas:
- Blok demokrasi yaitu Perancis, Inggris, Amerika Serikat, dan Belanda.
- Blok komunis yaitu Rusia, Polandia, Hongaria, Bulgaria, Yugoslavia, Rumania, dan Cekoslovakia.
- Adanya pertentangan-pertentangan akibat ekspansi.
- Jerman mengumumkan Lebensraumnya (Jerman Raya) yang meliputi Eropa Tengah.
- Italia menginginkan Italia Irredenta yang meliputi seluruh Laut Tengah dan Abyssinia.
- Jepang mengumumkan Kemakmuran Bersama di Asia Timur Raya.
- Adanya pertentangan faham demokrasi, fasisme, dan komunisme.
- Adanya politik balas dendam Revanche Idea Jerman terhadap Perancis karena Jerman merasa dihina dengan Perjanjian Versailes.
Penyebab Khusus
Serangan terhadap Uni Soviet
Artikel utama: Operasi Barbarossa
Jerman menyerang Uni Soviet pada bulan Juni 1941. Hitler percaya Uni Soviet
dapat dikalahkan dalam suatu serangan kilat dan terus menerus mengingat keadaan
Uni Soviet yang tidak siap perang, serta berharap kemenangan itu akan memaksa
Britania mengadakan negosiasi dan mengakhiri peperangan. Hitler juga ingin
mendahului menyerang Uni Soviet sementara Uni Soviet lengah.[9]
Asia Pasifik
Perang Dunia di Pasifik disebabkan oleh serbuan Jepang tanpa peringatan terhadap Pangkalan Armada Angkatan Laut Amerika di Pearl Harbour, Hawaii, pada tanggal 7 Desember 1941. Pada saat yang sama, pasukan Jepang menyerang Persemakmuran Filipina yang dikuasai oleh Amerika Serikat, serta Malaya, Singapura, dan Hong Kong yang dikuasai oleh Kekaisaran Britania. Serangan-serangan ini menyebabkan Amerika Serikat dan Britania Raya menyatakan perang terhadap Jepang pada hari berikutnya.Empat hari kemudian Amerika Serikat terbawa dalam perang Eropa ketika pada tanggal 11 Desember 1941, Jerman dan Italia menyatakan perang terhadap Amerika Serikat. Hitler memilih untuk mengumumkan bahwa en:Tripartite Pact:Pakta Tripartit mengharuskan Jerman mengikuti pernyataan perang Jepang; meskipun sesungguhnya kapal-kapal perusak Amerika Serikat yang mengawal konvoi sudah berperang melawan kapal selam ("U-boat) Jerman dalam Perang Atlantik. Pernyataan ini secara efektif mengakhiri sentimen isolasionis di Amerika Serikat, di mana Amerika Serikat segera membalas dengan secara resmi memasuki perang di Eropa.
Perang ini membawa pengaruh yang sangat luas, karena perang ini juga mengakhiri konflik berkepanjangan yang terjadi antar-negara di Eropa yang juga berpengaruh luas pada hubungan internasional negara-negara di dunia di masa kini.
Faktanya, Perang Dunia Kedua membawa begitu banyak perubahan pada dinamika politik internasional dan melahirkan berbagai macam pemikiran HI, organisasi internasional, hingga cara berpolitik.
Perang ini juga membawa kehancuran yang luar biasa, kerugian material yang begitu besar, hingga korban tewas yang banyak sekali jumlahnya.
Secara resmi, Perang Dunia II dimulai tanggal 1 September 1939. Pernyataan lain menganggap bahwa perang ini terjadi lebih awal ketika Jepang berhasil menduduki wilayah Manchuria sekitar tahun 1937.
Pada umumnya, Perang Dunia I menghasilkan upaya perdamaian ketika negara-negara membentuk organisasi internasional Liga Bangsa-Bangsa (LBB).
Ketakutan, kengerian, hingga penderitaan akan perang disadari oleh pelaku maupun korban perang. Untuk itu hadirnya LBB sebagai produk dari Perang Dunia I menjadi jalan bagi terciptanya perdamaian.
LBB kala itu tidak memiliki peran supranasional yang seharusnya mereka miliki untuk dapat memerintah atas negara-negara anggotanya.
Tidak adanya peran supranasional tersebut dapat dilihat dari serangan Italia terhadap Etiopia di tahun 1935.
Hal tersebut menunjukkan kesewenangan negara besar di dalam tubuh LBB untuk berbuat sesuka hati, dan LBB tidak memiliki peran yang kuat untuk menghentikan, menghukum, atau pun memerintah bagaimana seharusnya negara anggota itu bertindak. LBB menjadi tidak lagi dipercayai sebagai badan yang mampu menciptakan perdamaian.
Negara-negara aliansi hasil dari Perang Dunia I memiliki kecurigaan khusus terhadap oposisinya. Jerman dan Italia yang berpaham ultranasionalisme (Nasional-Sosialis Jerman dan Fasisme Italia) mencurigai komunis Uni Soviet.
Kecurigaan tersebut membuat patahnya keyakinan perdamaian yang dibimbing oleh LBB, sehingga timbullah persaingan untuk mempertahankan diri dan memperkuatnya di bidang militer.

Keterlibatan Amerika Serikat dan Akhir Perang Dunia II
Minggu tanggal 7 Desember 1941, Jepang melakukan penyerbuan terhadap Pangkalan Armada Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, Hawaii.Pearl Harbor merupakan pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat yang terbesar di Asia Pasifik. Dengan segera AS langsung menyatakan perang terhadap Jepang.
Selain Pearl Harbor, Jepang juga menyerang pangkalan udara AS di Filipina. Setelah serangan tersebut Jepang mulai menyerang koloni Inggris di Hongkong, Borneo, Malaya dan wilayah lainnya di sekitar Asia.
Jepang juga menguasai daerah jajahan Belanda yang dikenal dengan Hindia-Belanda, yang termasuk di dalamnya Indonesia.
Pendudukan Jepang di beberapa wilayah Asia Timur dan Tenggara merupakan upaya untuk memperkuat pasukan dan kekuatan, dengan merekrut pasukan-pasukan dari daerah kekuasaannya.
Pada Operasi Overlord atau yang lebih dikenal dengan Invasi Normandia dilakukan oleh pasukan Sekutu pada tanggal 6 Juni 1944, sekitar 3 juta tentara menyeberangi Selat Inggris menuju Prancis guna melakukan serbuan terhadap tentara Nazi yang menduduki Prancis.
Secara mayoritas, AS, Inggris, dan Kanada mengirimkan pasukan dalam operasi tersebut guna melakukan penyelamatan terhadap Prancis.
Sekitar tahun 1941 hingga 1944, Jepang berhasil menguasai wilayah yang meliputi wilayah-wilayah Asia tenggara dan wilayah Cina bagian Timur.
Pada saat itu pasukan Amerika Serikat dan pasukan dari Eropa yang berhasil menyelamatkan diri membangun pertahanan di Australia.
Pada tanggal 6 Agustus 1945, Enola Gay, bomber B-29 yang dipiloti oleh Kolonel Paul Tibbets, Jr. melepaskan satu bom atom yang dikenal dengan sebutan Little Boy di kota Hiroshima, yang dengan cepat menghancurkan kota tersebut.
Dua hari kemudian tepatnya tanggal 8 Agustus 1945, Uni Soviet menyatakan perang terhadap Jepang.
Mereka kemudian melancarkan serangan besar terhadap Manchuria yang diduduki Jepang, yang juga dikenal dengan istilah Operasi Badai Agustus.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, pesawat bomber jenis Boeing B-29 Superfortress “Bock’s Car” yang dikemudikan oleh Mayor Charles Sweeney melepaskan satu bom atom yang dinamai Fat Man di kota Nagasaki.
Bom tersebut mengakibatkan puluhan hingga jutaan manusia tewas seketika, dan membumihanguskan kota itu dengan cepat.
Kekuatan Jepang pun mulai lumpuh yang membuatnya mulai menarik pasukan dari negara-negara yang didudukinya, termasuk dari Indonesia.
Kekalahan telak Jepang dari sekutu oleh dua serangan bom nuklir tersebut membuatnya kehilangan kekuatan dan melumpuhkan ‘kaki militer’-nya dengan segera.
Pada akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat tanggal 14 Agustus 1945, dan kemudian menandatangani surat pernyataan menyerah pada tanggal 2 September 1945 di atas kapal USS Missouri di teluk Tokyo.
Di Eropa, sekitar bulan Oktober 1942, pasukan gabungan AS-Sekutu yang dipimpin oleh Eisenhower (AS) dan Montgomery (Inggris) berhasil menaklukkan pasukan gabungan Jerman-Italia.
Tahun 1944, pasukan AS-Sekutu berhasil menumbangkan kekuatan Italia di bawah pimpinan Benito Mussolini. Akhirnya Italia menyerah kepada AS-Sekutu pada tanggal 1 Mei 1944.
Di akhir bulan April 1945 ibukota Jerman, Berlin, sudah dikepung oleh Uni Soviet. Kemudian pada tanggal 1 Mei 1945, Adolf Hitler selaku pemimpin Nazi Jerman bunuh diri dengan menembakkan peluru ke kepalanya sendiri bersama dengan istrinya Eva Braun di dalam bunkernya.
Sehari sebelum aksi bunuh dirinya, Adolf Hitler menikahi Eva Braun, dan setelah mati ia memerintahkan pengawalnya untuk membakar mayatnya.
Pada tanggal 2 Mei 1945, seseorang bernama Karl Dönitz diangkat menjadi pemimpin menggantikan Adolf Hitler.
Ia kemudian menyatakan Berlin menyerah pada hari itu juga. Hal tersebut disusul dengan menyerahnya pasukan Jerman di Italia pada hari yang sama.
Pasukan Jerman di wilayah Jerman Utara, Denmark dan Belanda juga menyerah 2 hari setelahnya.
0 Komentar