![]() |
| Suharto |
10 Januari 1962
Presiden/Panglima Tertinggi APRI/Panglima Besar Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat dalam sidang Staf Operasi tanggal 9 Januari mengangkat Brigjen Suharto menjadi Panglima Mandala. Markas Besar Komando Mandala berkedudukan di Makassar. Suharto pernah jadi Panglima Divisi Diponegoro di Jawa Tengah. Ia turut dalam “S.O.” atau “Serangan Oemoem ” terhadap tentara Belanda di Yogyakarta tanggal 1 Maret 1949 yang telah difilmkan oleh Usmar Isma’il dan Perfini dalam cerita “Enam Jam di Yogya”. Waktu Letnan Kolonel Suharto pergi menjemput Panglima Besar Sudirman dari tempat gerilya untuk kembali ke Yogya di bulan Juni 1949 sesudah Sukarno dan Hatta kembali di Yogya dari Bangka saya ikut dalam rombongan itu. Namun sampai sekarang saya tidak mempunyai pemandangan lengkap tentang pribadi dan kecakapan Suharto. Mungkin karena baru perkenalan sepintas lalu .
Menteri Luar Negeri Subandrio mengatakan dalam keterangannya kepada pers, “dalam waktu antara satu minggu dan sepuluh hari ini kita harus mengambil kepastian apakah diplomasi dengan Belanda dapat juga membantu penyelesaian soal Irian Barat.” Saya mengartikan ini paling lambat tanggal 19 Januari yang akan datang Belanda harus menyatakan sikap apakah mau berunding atau tidak dengan Indonesia dengan syarat yang diletakkan oleh Indonesia yakni memperbincangkan soal penyerahan kedaulatan atas Irian Barat kepada Indonesia. Sementara itu saya catat tulisan koresponden surat kabar New York Times yang menulis dari Brussels tanggal 5 Januari lalu. “The reaction of the Dutch public, if the Indonesians insist on fighting weare ready to deal with them on those terms” yang arti ringkasnya ialah reaksi khalayak Belanda terhadap pernyataan Presiden Sukarno pada pokoknya adalah jika orang-orang Indonesia mau berkelahi, maka orang orang Belanda pun mau berkelahi. Penggranatan terhadap Presiden di Makassar tanggal 7 Januari lalu kini telah tercatat dengan sebutan “Peristiwa Cendrawasih” oleh karena di Jalan Cendrawasih itulah terjadi peristiwa tersebut. Sekarang sedang niengalir terus ucapan selamat dan pemyataan syukur kepada Kepala Negara dari pelbagai organisasi, partai politik .
Sedangkan Jenderal A.H. Nasution dijadikan Doctor Honoris Causa oleh Universitas Islam Sumatra Utara (UISU) yang presidennya ialah Mr. Mohd. Roem, bekas Masyumi. Nasution diberi gelar Dr . dalam Ilmu Ketatanegaraan (DTS)


0 Komentar