Konsep utama politik Bung Karno adalah membangun Indonesia menjadi kekuatan utama di Asia, untuk itu rakyat perlu disadarkan naluri kehormatannya sebagai sebuah bangsa.
Langkah pertama yang dilakukan oleh Bung Karno adalah mengarahkan kekuatan geopolitik Asia Tenggara, sebagai poros perdagangan dunia yang merdeka dan tidak bergantung pada kekuatan apapun.
Asia harus bebas sebebasnya, sementara kepentingan Inggris dan Amerika Serikat mulai mengubah bentuknya dari kekuatan kolonial menjadi kekuatan kapital.
Disini Bung Karno harus memainkan strategi geopolitik bagi bangsa Indonesia, sebagai negara kuat dan berdaulat mendorong kemerdekaan di Asia Tenggara.
Di Vietnam, Bung Karno mendukung kedaulatan bangsa Vietnam, sementara di Borneo Utara langkah politik Bung Karno mendorong kemerdekaan bangsa Sarawak. Dorongan ini nantinya akan memperkuat bangsa bangsa di Asia Tenggara sebagai bangsa yang berdaulat dan tidak tunduk pada kekuatan asing.
Pada periode 1960-1963, Bung Karno melancarkan agenda politik "Tahun-Tahun Kemenangan" yaitu menciptakan kondisi pembebasan Irian Barat.
Bagi Bung Karno, Irian Barat bukan saja konsep sebuah wilayah kebangsaan Republik yang sudah ia sumpahkan pada tahun 1945 seluruh wilayah jajahan Hindia Belanda masuk ke dalam Negara Kesatuan, sebuah Negara yang disebut Bung Karno sebagai "Negara Pembebasan" tapi Irian Barat adalah pembuka bagi terbentuknya "Wilayah Pusat Perdagangan di Asia Pasifik, dimana Indonesia menjadi motor pembukanya".
Indonesia akan menjadi negara kuat di Asia Pasifik, kenapa Bung Karno sangat terobsesi dengan Asia Pasifik, karena menurut perhitungan politik Bung Karno, wilayah Eropa akan mengalami kejenuhan ekonomi, semua mengarah pada sebuah wilayah baru bernama Asia Pasifik. Inilah kenapa Jepang sangat mati-matian menguasai wilayah "Lautan Teduh" dan berani mengebom Pearl Harbour sehingga membuat Amerika Serikat murka, karena Jepang ingin menguasai wilayah Asia Pasifik sebagai sebuah "ruang hidup baru" kalau Hitler bilang "Lebensraum".
Indonesia adalah sentrum dari kekuatan Asia Pasifik, dimana Pulau Kalimantan diperkirakan Bung Karno jadi Pusat Kekuatan Asia Pasifik, Bung Karno bahkan ingin memindahkan Ibukota RI dari Jakarta ke Palangkaraya, karena Bung Karno sadar front terdepan dalam perjuangan kemerdekaan jilid dua adalah melawan Front Inggris yang dibuat sepanjang perbatasan Federasi Malaysia.
Bila Kalimantan dan seluruh Asia Tenggara bersih dari pengaruh Inggris, maka seluruh wilayah Asia Tenggara menjadi bangsa kaya raya.
1 Komentar
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
BalasHapushanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^