PENDALAMAN MATERI
(Lembar Kerja Resume Modul)
A.
Judul Modul : Sejarah Kebudayan Islam ( SKI )
B.
Kegiatan Belajar : Perkembangan
Kebudayaan Islam pada Masa Bani
Umayyah dan
Bani Abbasiyah (KB 2)
C. Refleksi
NO |
BUTIR REFLEKSI |
RESPON/JAWABAN |
1 |
Konsep (Beberapa istilah dan definisi) di KB |
A. Bani Umayyah Perkembangan Kebudayaan
pada Masa Bani Umayyah di Damaskus 1. Sejarah Berdirinya Bani Umayyah di
Damaskus Dinasti
Bani Umayah berdiri selama lebih kurang 90 tahun (40-132 H atau 661750 M),
dengan Damaskus sebagai pusat pemerintahannya. Muawiyah bin Abi Sufyan
(661-680 M) adalah pendiri Dinasti Bani Umayah dan penguasa imperium yang
sangat luas. Selama 20 tahun masa pemerintahannya, ia terlibat dalam sejumlah
peperangan dengan penguasa Romawi baik dalam pertempuran darat maupun laut.
Wilayah kekuasaan dinasti ini meliputi daerah Timur Tengah, Afrika Utara dan
Spanyol. Muawiyah meninggal dunia pada Kamis pertengahan Rajab 60 H dalam
usia 78 tahun. 2. Sistem Pemerintahan Bani Umayyah di
Damaskus Adapun
sistem pemerintahan yang diterapkan Bani Umayyah adalah sistem monarki
(Monarchiheridetis), yang mana suksesi kepemimpinan dilakukan secara
turun-temurun. Semenjak Muawiyah berkuasa, raja-raja Umayyah yang berkuasa
kelak menunjuk penggantinya dan para pemuka agama diwajibkan menyatakan
sumpah setia di hadapan raja. Sistem pengangkatan penguasa seperti ini,
bertentangan dengan prinsip dasar dan ajaran permusyawaratan. Sistem ini
merupakan bentuk kedua dari sistem pemerintahan yang pernah dipraktekkan umat
Islam sebelumnya, yakni musyawarah, dimana sepeninggal Nabi Muhammad Saw,
Khulafaur Rasyidin dipilih sebagai pemimpin berdasarkan musyawarah. a. An-Nidham Al-Idari (Organisasi tata
usaha) b. An-Nidham Al-Mali (Organisasi
keuangan atau ekonomi). c.
An-Nidhamul-Harbi
(Organisasi pertahanan) d. An-Nidham Al-Qadhai (Kekuasaan
Politik) 3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada
Masa Bani Umayyah di Damaskus Perkembangan
ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah di Damaskus meliputi 3 bidang, yaitu
: bidang diniyah, bidang tarikh dan bidang filsafat. Pengembangan
ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah di Damaskus tampak pada beberapa
bidang. Kegiatan-kegiatan ilmiah tersebut berpusat di Kufah dan Basrah, Irak.
Adapun bidang-bidang tersebut di antaranya adalah : ilmu tafsir, ilmu hadist,
ilmu kalam, ilmu qira'at, ilmu nahwu, tarikh dan geografi, dan ilmu bahasa. 4. Kemunduran Bani Umayyah di Damaskus Kebesaran
yang telah diraih oleh Dinasti Bani Umayyah ternyata tidak mampu menahan
kehancurannya, yang diakibatkan oleh beberapa faktor antara lain:
Pertentangan antara suku-suku Arab yang sejak lama terbagi menjadi dua
kelompok, yaitu Arab Utara yang disebut Mudariyah yang menempati Irak dan
Arab Selatan (Himyariyah) yang berdiam di wilayah Suriah. Di zaman Dinasti
Bani Umayyah persaingan antar etnis itu mencapai puncaknya, karena para
Khalifah cenderung kepada satu pihak dan menafikan yang lainnya. Penyebab
kemunduran dan kehancuran Dinasti Umayyah dibagi menjadi dua, yaitu: a. Faktor Internal 1)
Konflik
antara Muawiyah bin Abu Sufyan dan Ali bin Abi Thalib 2)
Sistem
Pemerintahan Demokrasi menjadi Monarki Heridetis 3)
Terjadinya
Perebutan Kekuasaan 4)
Kelalaian
Pemimpin dalam Menjalankan Roda Pemerintahan Dinasti Umayyah 5)
Perbedaan
derajat 6)
Perang
antar suku b. Faktor Eksternal Pada masa awal
pembentukan Dinasti Umayyah, terdapat dua golongan yang tidak menyukai
pemerintahan tersebut yaitu Khawarij dan Syi’ah. Baik golongan Khawarij
maupun Syi’ah sama-sama menentang pemerintahan Bani Umayyah. Mereka menjadi
gerakan oposisi baik secara terbuka maupun secara tersembunyi. Penumpasan
gerakan-gerakan ini banyak menyedot kekuatan pemerintah Umayyah. Selain
golongan Khawarij dan Syi’ah, golongan yang lainnya yaitu, golongan mawali,
Hasyim, dan Abbasiyah. B. Perkembangan Kebudayaan pada Masa
Bani Abbasiyah 1. Sejarah Berdirinya Bani Abbasiyah Bani
Abbasiyah lahir tahun 132 H/ 750 M. Nama Abbasiyah yang dipakai untuk nama
bani ini diambil dari nama bapak pendiri Abbasiyah yaitu Abbas bin Abdul
Muthalib paman Nabi Muhammad Saw. Proses berdirinya Bani Abbasiyah dimulai
dari kemenangan Abu Abbas As Saffah dalam sebuah perang terbuka (al-Zab)
melawan khalifah Bani Umayyah yang terakhir yaitu Marwan bin Muhammad. Abu
Abbas diberi gelar As Saffah karena dia pemberani dan mampu memainkan mata
pedangnya kepada lawan politiknya. Semua lawan politiknya diperangi dan
dikejarkejar, diusir keluar dari wilayah kekuasaan Abbasiyah yang baru
direbut dari Bani Umayyah di Damaskus. Abu
Abbas As Saffah sebagai pendiri Bani Abbasiyah memiliki masa kepemimpinan
yang sangat singkat. Hanya 4 tahun beliau memerintah, akan tetapi mampu
menciptakan suasana dan kondisi Abbasiyah yang steril dari keturunan Bani
Umayyah sebagai lawan politik yang baru dikalahkan dan dikuasainya. Sikap
tegas dan berani yang ditunjukkan oleh Khalifah Abu Abbas As Saffah ketika
membuat kebijakan memberantas semua keturunan Umayyah dari wilayah yang
dikuasainya. 2. Sistem Pemerintahan Bani Abbasiyah Adapun
sistem pemerintahan yang diterapkan Bani Abbasiyah adalah sistem monarki
(Monarchiheridetis), yang mana suksesi kepemimpinan dilakukan secara turun-temurun. 3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada
Masa Bani Abbasiyah Masa
Abbasiyah dikenal sebagai era keemasan ilmu pengetahuan dan Agama. Ilmu-ilmu
agama berkembang dengan subur dan diiringi oleh kemunculan tokoh-tokoh agama
yang berpengaruh sampai sekarang ini. a. Ilmu Tafsir b. Ilmu hadist c.
Ilmu
kalam d. Ilmu fiqh e. Ilmu tasawuf f.
Ilmu
filsafat g. Ilmu kedokteran h. Ilmu kimia i.
Ilmu
astronomi j.
Ilmu
matematika 4. Kemunduran Bani Abbasiyah a. Faktor Internal 1)
Adanya
persaingan tidak sehat di antara beberapa bangsa yang terhimpun dalam Daulah
Abbasiyah, terutama Arab, Persia, dan Turki.
2)
Terjadinya
perselisihan pendapat diantara kelompok pemikiran agama yang ada, yang
berkembang menjadi pertumpahan darah. 3)
Munculnya
dinasti-dinasti kecil sebagai akibat perpecahan sosial yang berkepanjangan. 4)
Akhirnya
terjadi kemerosotan tingkat perekonomian sebagai akibat dari bentrokan
politik. b. Faktor Eksternal 1)
Perang
Salib 2)
Serangan
Bangsa Mongol C. Perkembangan Kebudayaan pada Masa
Bani Umayyah di Andalusia 1. Sejarah Berdirinya Bani Umayyah di
Andalusia Bani
Umayyah di Andalusia adalah kekhalifahan Islam yang pernah berkuasa di
Semenanjung Iberia dalam rentang waktu antara abad ke-8 sampai abad ke-12.
Ada 2 faktor utama yang diidentifikasi menjadi sebab masuknya Islam di
Andalusia. Pertama,
faktor internal, yakni kemauan kuat para penguasa Islam untuk mengembangkan
dan membebaskan menjadi wilayah Islam. Kedua, faktor eksternal, yakni suatu
kondisi yang terdapat di dalam negeri Spanyol sendiri. Kebudayaan
Islam masa Bani Umayyah mengalami perkembangan yang sangat mengesankan dan
mengagumkan pada periode pemerintahan Abdurrahman III an-Nashir (300-350
H/912-961 M). Di bawah khalifah ‘Abd al-Rahmân III dan penerusnya, al-Hakam
II dan al-Manshûr, Andalusia benar-benar mencapai puncak kejayaannya dalam
bidang keagamaan maupun kebudayaan. Kota Kordova berkembang menjadi pusat
kebudayaan yang sebanding dengan Damaskus dan Baghdad. Menurut suatu laporan
pada penghujung abad ke 4/10 kota Kordova saja memiliki 1.600 masjid, 900
pemandian umum, 60.300 villa, 213.077 rumah, dan 80.455 toko. Kemegahan dan
keramaian kota Kordova juga dimiliki oleh kota-kota lain di Andalusia. 2. Sistem Pemerintahan Bani Umayyah di
Andalusia Dinasti
Umayyah di Andalusia kemudian dipimpin oleh beberapa penguasa besar selama
masa pemerintahannya, dan secara garis besar ada 3 pemimpin yang sangat
menonjol di antara pemimpin lainnya, yaitu Abdurrahman yang berkuasa pada 931
M sampai 961 M, Al Hakam II yang berkuasa pada 961 M sampai 976 M, dan Hisyam
II yang berkuasa pada 976 M sampai 1009 M. Pada periode pemerintahan 3
penguasa itulah Dinasti Umayyah di kawasan Andalusia mengalami perkembangan
yang sangat pesat di berbagai bidang, terutama ekonomi dan kebudayaan.
Sebagai bukti besarnya kekuasaan Dinasti Umayyah ketika itu, didirikan
bangunanbangunan megah yang melengkapi keindahan di kawasan tersebut, salah
satunya Masjid Cordoba dan Universitas Cordoba. Pembangunan kota yang cukup
masif pun ikut membawa kemakmuran bagi seluruh rakyat yang tinggal di kawasan
Andalusia. 3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada
Masa Bani Umayyah di Andalusia §
Ilmu
Filsafat. Dikembangkan abad ke-9 selama pemerintahan Muhammad bin
Abdurrahman. Tokohnya adalah : Abu Bakar Muhammad bin al-Sayigh (Ibnu
Bajjah). Masalah yang dikemukakan bersifat etis dan eskatologis. §
Ilmu
Kedokteran. Ahli kedokteran, seperti Ibnu Rusyd dan Ibnu Juljul. §
Astronomi.
Tokohnya adalah Abu Ma’syar. Ia dikenal sebagai seorang astronomi yang sangat
terkenal. §
Matematika.
Berkembang pada masa itu adalah perhitungan §
Bahasa
dan Sastra. Menjadi bahasa administrasi pemerintahan Islam di Spanyol,
khususnya di Cordova §
Sejarah
dan Geografi. wilayah Islam bagian barat melahirkan banyak pemikir terkenal
yaitu; -
Ibnu
Jubair dari Valencia (1145-1228 M) menulis tentang negeri-negeri Muslim
Mediterania dan Sisilia -
Ibnu Batutah
dari Tangier (1304- 1377 M) mencapai Samudera Pasai dan Cina -
Ibnu
Khatib (1317-1374 M) menyusun riwayat Granada, -
Ibnu
Khaldun dari Tunisia adalah perumus filsafat sejarah 4. Kemunduran Bani Umayyah di Andalusia a. Konflik Islam dengan Kristen b. Tidak adanya ideologi pemersatu c. Kesulitan ekonomi d. Tidak jelasnya system peralihan
kekuasaan e. Peradaban Islam di Spanyol sulit
untuk meminta bantuan dari kekuatan Islam di tempat lain, kecuali Afrika
Utara. Sehingga, basis kekuasaan Islam di Spanyol habis setelah diusir
Kerajaan Kristen. |
2 |
Daftar materi
pada KB yang sulit dipahami |
Perkembangan Kebudayaan pada Masa
Bani Umayyah di Andalusia |
3 |
Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam
pembelajaran |
Ideology
|
0 Komentar