PAI QUR’AN HADIS MODUL 6 ( LK-KB 1 )

 

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

 

 

A.   Judul Modul            : QUR’AN HADIS

B.   Kegiatan Belajar   : AL-QURAN DAN METODE MEMAHAMINYA (KB 1 )

 

C.  Refleksi

 

NO

BUTIR REFLEKSI

RESPON/JAWABAN

1

Konsep (Beberapa istilah dan definisi) di KB

A.    Qur’an

1.      Pengertian

Secara harfia ,Al-qur’an berarti bacaan yang sempurna. Jumlah kosa kata yang terdapat didalamnya sebanyak 77.439 ( tujuh puluh tujuh ribu empat ratus tiga puluh sembilan ) kata yang tersusun dari 323.015 ( tiga ratus dua puluh tiga  ribu lima belas) huruf.

Ø  Diantaranya kata akhiran terulang sejumlah 115 kali kata dunya ; kata hayat seimbang dengan kata mawt yang disebutkan sebanyak 145 kali ; kata maikat berjumlah sama dengan penyebutan kata syaithan sebanyak 88 kali ; dan kata thuma’ninah ( ketenangan ) terulang dalam jumlah yang sama dengan kata dhiya ( kecemasan ) sebanyak 13 kali( Shihab,200:4).

Secara istilah , Al-Qur’an adalah firman Allah yang bersifat mujizat yang diturunkan kepada nabi dan rasul terakhir melalui prantara malaikat Jibril,ditulis dalam berbagai mushaf, disampaikan kepada kita secara mutawatir, bernilai ibadah bagi pembacanya dan diawali dengan surat al-fatiha dan diakhiri dengan surat al-Nas ( al-Shabuni, 2003: 8).

 

Ø  Fungsinya sebagai hudan li al-muttaqin( petujuk bagi orang-orang yang bertawa), Al-Qur’an memuat berbagai regulasi untuk mengatur kehidupan manusia.

 

2.      Karakteristik Ayat-ayat Al-Qur’an

a.       Ayat-ayat muhkamat

Kata muhkam sebagai bentuk tunggal dari muhkamat, secara etimologi berasal dari akar kata hakama-hukm yang berarti menetapkan, memutuskan atau memisahkan.

b.      Ayat – ayat Mutasyabibat

Mutasyabih yang merupakan bentuk tunggal dari mutasyabibat berasal dari kata syabaha yang berarti serupa.

B.     Tafsir

1.      Pengertian

Menurut bahasa kata Tafsir diambil dari kata fassa ra-tafsir yang berarti menjelaskan. Pengertian tafsir menurut bahasa juga bermakna al-idhah (menjelakan), al – bayan (menerangkan) dan al- kasyf (menyingkapkan).

2.      Komponen pendukung tafsir

Sebagaimana telah disebutkan bahwa menafsirkan  Al-Quran merupakan aktivitas besar dan tidak sederhana. Seseorang yang hendak menafsirkan Al-Quran harus memenuhui kompetensi standar diantaranya ilmu bahasa arab, sejarah, ilmu hadist, dan sebagainya terutama ilmu Al-Quran.

3.      Contoh Penafsiran

Qiraah sebenarnya tidak hanya berkutat dalam perbedaan bacaan Al-Quran dari segi dialek saja. Namun  terdapat juga perbedaan-perbedaan qiraah yang memengaruhi terhadap perbedaan makna lafaz, sehingga menjadi penting memahami nya bagi seorang musaffir.

C.     Takwil

1.      Pengertian

Takwil yang kemudian diserap ke dalam Bahasa indonesia menjadi takwil menurut bahasa berasal dari kata awwaha – yuawwilu- takwil yang  memiliki makna al-ruju” atau al-aud yang berarti kembali.

2.      Ketentuan Takwil

Takwil berbeda dengan tafsir sekalipun keduanya menjelaskan maksud dari sebuah peryataan dalam Al-Quran. Tafsir pada praktiknya menjelaskan makna zahir sementara takwil mengungkap makna batin.

 

D.    Terjemah

1.      Pengertian

Terjemah bukan termasuk metode memahami Al-Quran seperti halnya tafsir dan takwil. Ia hanya bentuk pengalihbahasaan. Secara etimologi, terjemah diambil dari bahasa arabdari kata tarjamah.

2.      Jenis terjemah

Penerjemahan dibagi menjadi dua, yaitu terjemah harfiyyah dan terjemah tafsiriyyah. Terjemah kerap juga disebut terjemah lafziiyyah, yaitu mengalihkan lafaz –lafaz  dari satu bahasa ke dalam lafaz-lafaz yang serupa dari bahasa lain sedemikian rupa sehingga susunan dan tertib bahasa kedua sesuaidengan susunan dan tertib bahasa pertama.

 

 

2

Daftar materi pada KB yang sulit dipahami

 

3

Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran

 

 

 

Posting Komentar

0 Komentar