PENDALAMAN MATERI
(Lembar Kerja Resume Modul)
A.
Judul Modul : QUR’AN HADIS
B. Kegiatan
Belajar : AL-QURAN DAN METODE MEMAHAMINYA (KB 1 )
C. Refleksi
NO |
BUTIR REFLEKSI |
RESPON/JAWABAN |
1 |
Konsep (Beberapa istilah dan definisi) di KB |
A. Qur’an
1.
Pengertian Secara harfia ,Al-qur’an berarti bacaan yang
sempurna. Jumlah kosa kata yang terdapat didalamnya sebanyak 77.439 ( tujuh
puluh tujuh ribu empat ratus tiga puluh sembilan ) kata yang tersusun dari
323.015 ( tiga ratus dua puluh tiga ribu
lima belas) huruf. Ø
Diantaranya
kata akhiran terulang sejumlah 115 kali kata dunya ; kata hayat seimbang
dengan kata mawt yang disebutkan sebanyak 145 kali ; kata maikat berjumlah
sama dengan penyebutan kata syaithan sebanyak 88 kali ; dan kata thuma’ninah
( ketenangan ) terulang dalam jumlah yang sama dengan kata dhiya ( kecemasan
) sebanyak 13 kali( Shihab,200:4). Secara istilah , Al-Qur’an adalah firman Allah
yang bersifat mujizat yang diturunkan kepada nabi dan rasul terakhir melalui
prantara malaikat Jibril,ditulis dalam berbagai mushaf, disampaikan kepada
kita secara mutawatir, bernilai ibadah bagi pembacanya dan diawali dengan
surat al-fatiha dan diakhiri dengan surat al-Nas ( al-Shabuni, 2003: 8). Ø
Fungsinya
sebagai hudan li al-muttaqin( petujuk bagi orang-orang yang bertawa),
Al-Qur’an memuat berbagai regulasi untuk mengatur kehidupan manusia. 2. Karakteristik
Ayat-ayat Al-Qur’an a.
Ayat-ayat
muhkamat Kata muhkam sebagai
bentuk tunggal dari muhkamat, secara etimologi berasal dari akar kata
hakama-hukm yang berarti menetapkan, memutuskan atau memisahkan. b.
Ayat
– ayat Mutasyabibat Mutasyabih yang
merupakan bentuk tunggal dari mutasyabibat berasal dari kata syabaha yang
berarti serupa. B.
Tafsir
1.
Pengertian
Menurut bahasa kata
Tafsir diambil dari kata fassa ra-tafsir yang berarti menjelaskan. Pengertian
tafsir menurut bahasa juga bermakna al-idhah (menjelakan), al – bayan
(menerangkan) dan al- kasyf (menyingkapkan). 2.
Komponen
pendukung tafsir Sebagaimana telah
disebutkan bahwa menafsirkan Al-Quran
merupakan aktivitas besar dan tidak sederhana. Seseorang yang hendak
menafsirkan Al-Quran harus memenuhui kompetensi standar diantaranya ilmu
bahasa arab, sejarah, ilmu hadist, dan sebagainya terutama ilmu Al-Quran. 3.
Contoh
Penafsiran Qiraah sebenarnya tidak
hanya berkutat dalam perbedaan bacaan Al-Quran dari segi dialek saja.
Namun terdapat juga
perbedaan-perbedaan qiraah yang memengaruhi terhadap perbedaan makna lafaz,
sehingga menjadi penting memahami nya bagi seorang musaffir. C.
Takwil
1.
Pengertian Takwil yang kemudian
diserap ke dalam Bahasa indonesia menjadi takwil menurut bahasa berasal dari
kata awwaha – yuawwilu- takwil yang
memiliki makna al-ruju” atau al-aud yang berarti kembali. 2.
Ketentuan
Takwil Takwil berbeda dengan
tafsir sekalipun keduanya menjelaskan maksud dari sebuah peryataan dalam
Al-Quran. Tafsir pada praktiknya menjelaskan makna zahir sementara takwil
mengungkap makna batin. D.
Terjemah
1.
Pengertian Terjemah bukan termasuk
metode memahami Al-Quran seperti halnya tafsir dan takwil. Ia hanya bentuk
pengalihbahasaan. Secara etimologi, terjemah diambil dari bahasa arabdari
kata tarjamah. 2.
Jenis
terjemah Penerjemahan dibagi
menjadi dua, yaitu terjemah harfiyyah dan terjemah tafsiriyyah. Terjemah
kerap juga disebut terjemah lafziiyyah, yaitu mengalihkan lafaz –lafaz dari satu bahasa ke dalam lafaz-lafaz yang
serupa dari bahasa lain sedemikian rupa sehingga susunan dan tertib bahasa
kedua sesuaidengan susunan dan tertib bahasa pertama. |
2 |
Daftar materi pada KB yang sulit dipahami |
|
3 |
Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam
pembelajaran |
|
0 Komentar